Kerusuhan
Kisah Pilu Andika Lutfi, Pelajar Tangerang yang Hilang Usai Demo, Ditemukan di ICU hingga Meninggal
Kisah pilu Andika Lutfi, pelajar SMK Tangerang yang hilang usai demo DPR dan ditemukan kritis di RS Mintohardjo hingga akhirnya meninggal dunia.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNBEKASI.COM, TANGERANG – Malam itu rumah keluarga Sofi dan Abdul Ghofur di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, terasa sunyi. Telepon genggam berdering berkali-kali, namun tak juga tersambung ke nomor sang anak, Andika Lutfi Fala.
Sejak Kamis (28/8/2025) sore, Andika tidak pulang. Ibunya cemas bukan main, apalagi kabar unjuk rasa besar-besaran di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, sedang ramai di televisi maupun media sosial.
“Pikirannya sudah ke mana-mana. Saya coba menenangkan, mungkin saja Andika main ke rumah temannya. Tapi alat komunikasinya mati, kami khawatir sekali,” tutur Ayu Agustin, wali kelas Andika di SMK Negeri 14 Kabupaten Tangerang, Selasa (2/9/2025).
Baca juga: Lokataru Kecam Tuduhan Delpedro Marhaen Lakukan Penghasutan , Sebut Polisi ‘Playing Victim’
Baca juga: Ngeri! 5 Anggota Keluarga Ditemukan Tewas Terkubur di Halaman Rumah Indramayu
Malam itu pencarian dilakukan dengan segala cara. Kakak dan sepupu Andika menyusuri jalanan Jakarta, dari satu polsek ke polsek lain, berharap ada informasi tentang keberadaan pelajar berusia 17 tahun itu.
“Orang tuanya cerita ke saya, kakaknya sampai keliling dari satu kantor polisi ke kantor lain. Akhirnya ada kabar dari rumah sakit, ternyata Andika dirawat dalam kondisi kritis di ICU,” kata Ayu.
Andika akhirnya ditemukan di Rumah Sakit Mintohardjo, Jakarta Pusat. Namun takdir berkata lain. Siswa periang itu mengembuskan napas terakhir setelah sempat mendapat perawatan intensif.
Baca juga: Sosok Zetro Leonardo Purba Diplomat Tewas Ditembak di Peru, Tinggalkan 3 Anak, Baru 5 Bulan Bertugas
Baca juga: Besuk ke RS Polri, Prabowo Instruksikan 43 Polisi Korban Demo Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Sosok Periang, Aktif, dan Pecinta Alam
Bagi teman-teman dan gurunya, Andika bukan sekadar murid. Ia adalah sosok yang hangat, mudah bergaul, sekaligus penuh semangat.
“Dia anaknya ramah, aktif ikut kegiatan sekolah, terutama basket. Setiap sore sering kelihatan di lapangan,” ungkap Ayu.
Selain olahraga, Andika juga dikenal mencintai alam. Sejak SMP, ia hobi mendaki gunung. Pendakian terakhirnya tercatat di Gunung Slamet, Jawa Tengah.
“Yang saya tahu, kalau mau naik gunung dia selalu menabung dulu, enggak pernah merepotkan orangtuanya. Foto-fotonya sering diunggah ke Instagram,” tambahnya.
Murid Teladan
Selama 1,5 tahun menjadi murid Ayu, Andika jarang absen. Loyalitasnya terhadap teman-teman tinggi, sopan kepada guru, dan selalu ceria di kelas.
“Dia tipe anak yang selalu menyapa guru. Solidaritasnya tinggi sekali dengan teman-teman. Memang kehilangan besar bagi kami di sekolah,” ujar Ayu lirih.
Kini, Sofi dan Abdul Ghofur harus merelakan kepergian putra mereka. Andika meninggalkan kenangan sebagai anak periang yang gemar mendaki, setia kawan, dan penuh semangat belajar.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Mahasiswa UI Tuntut Pertanggungjawaban Prabowo, Ini 5 Poin Pernyataan Aliansi BEM se-UI |
![]() |
---|
Eks Anggota Tim Mawar Fauka Noor Farid Temui Prabowo , Ada Apa? |
![]() |
---|
Pembakar Halte Transjakarta di Senayan Ternyata Warga Mampang Jaksel, Aktif di Karang Taruna |
![]() |
---|
Lokataru Kecam Tuduhan Delpedro Marhaen Lakukan Penghasutan , Sebut Polisi ‘Playing Victim’ |
![]() |
---|
Ketika Kapolri Listyo Sigit Ajak Makan Malam Pasukan TNI-Polri di DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.