Berita Kriminal
Polisi Bongkar Modus Pengoplosan Gas Elpiji, Sudah Berlangsung Lima Tahun
Dari penjualan gas oplosan tersebut, RS mendapatkan keuntungan sebesar Rp 60 hingga Rp 70 ribu per tabung.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM — Aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan berhasil membongkar modus penyuntikan gas elpiji di Kebayoran Lama yang dilakukan oleh pria berinisial RS (46).
Modus penyuntikan gas elpiji itu sudah dilakukan terangka RS selama lima tahun terakhir, namun baru terbongkar saat ini.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy menuturkan, modus operandi yang dilakukan tersangka RS yakni dengan cara menyuntikkan isi tabung gas elpiji 3 kilogram ke tabung gas berukuran 5 kilogram dan 12 kilogram.
Seperti diketahui, gas elpiji ukuran 3 kilogram merupakan gas elpiji bersubsidi, sementara gas untuk ukuran tabung 5 kilogram dan 12 kilogram dijual dengan harga nonsubsidi.
Dari selisih harga penjualan gas elpiji itulah, tersangka RS mengeruk banyak keuntungan.
BERITA VIDEO: POLRES KARAWANG UNGKAP SINDIKAT PENGOPLOS ELPIJI DI KLARI, EMPAT TERSANGKA DITANGKAP
"Modus operandi yang bersangkutan, adalah mengoplos ataupun memindahkan isi dari tabung gas bersubsidi 3 kilogram, dipindahkan ke tabung gas non subsidi dengan ukuran, 12 dan 5,5 kilogram," ungkap Kompol Irwandhy dalam konferensi pers, Kamis (11/5/2023).
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Hendrikus Yossy menyampaikan, RS sehari-hari bekerja sebagai agen penjualan tabung gas.
Di sela-sela penjualan itu, RS pun melakukan cara kotor untuk meningkatkan penghasilannya, dengan cara menyuntikan tabung gas 3 kilogram ke tabung 5 dan 12 kilogram.
Baca juga: DPD Nasdem Kabupaten Bekasi Jadi Parpol Kedua yang Lolos Pendaftaran Bacaleg
Baca juga: Tanggapi Curhat Guru Korban Pungli, Ridwan Kamil Minta Kepala BPSDM Pangandaran Dinonaktifkan
"Jadi untuk pengoplosan dari 3 kilogram ke tabung 5,5 kilogram, itu membutuhkan dua tabung melon. Sedangkan, untuk pengoplosan ke gas elpiji 12 kg membutuhkan 4 tabung 3 kilogram melon atau yang hijau," ungkap Hendrikus.
Kompol Hendrikus Yossy menambahkan, saat melancarkan aksinya, RS biasanya memasukkan tabung 12 kilogram yang akan diisi ke dalam sebuah ember, kemudian ember tersebut diisi dengan es batu.
Kemudian untuk tabung 3 kilogramnya ditaruh di atas atau di kepalanya. Jadi kepala berhadapan dengan kepala, kemudian disambungkan dengan suntikan," ujarnya.
Tabung gas 12 kilogram yang telah di isi oleh RS, kemudian disegel, sehingga seolah-olah tabung gas itu resmi dari pemerintah.
Kemudian, lanjut Hendrikus, tabung hasil oplosan tersebut dijual kepada masyarakat.
Baca juga: Usai Lebaran, Pemohon SKCK di Polres Karawang Membludak
Baca juga: Gagal di Periode Sebelumnya, Vicky Shu Kembali Nyaleg, BIdik Kursi DPRD Jateng
"Ada dua target sasaran yang menjadi sasaran pelaku. Pertama rumah tangga, yang kedua adalah toko, dengan harga yang berbeda," katanya.
Aparat kepolisian
penyuntikan gas elpiji
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan
Kompol Irwandhy
Ini Penampakan 7 ‘Mata Elang’ saat Terjaring Operasi Pekat di Sukmajaya Depok |
![]() |
---|
Komplotan Pencuri Tas di KRL Commuter Line, Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Pria Paruh Baya Cabuli Balita, Iming-Imingi Korban dengan Sepatu Baru |
![]() |
---|
Komplotan Maling Bobol Minimarket dan Angkut Barang Senilai Rp 56 Juta |
![]() |
---|
Modus Pura-Pura Pincang, Wanita Paruh Baya Masuk Rumah Warga dan Curi HP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.