Berita Kriminal

Bikin Jari Calon Siswa Bintara Polri Putus, Polisi Tembak Satu Pelaku Begal Hingga Mampus

Para pelaku pembegalan itu terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melakukan perlawanan usai ditangkap pada Rabu dini hari, 15 Mei 2024.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Ichwan Chasani
Wartakotalive.com/Ramadhan L Q
Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Imam Yulisdiyanto, saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 16 Mei 2024. 
TRIBUNBEKASI.COM — Aparat kepolisian terpaksa melesakkan timah panas untuk menghentikan perlawanan komplotan begal yang menyebabkan jari calon Bintara Polri terputus.
Satu orang dari lima pelaku begal yang menganiaya Satrio Mukti Rajajo (19), saat dalam perjalanan ke lokasi tes masuk Bintara Polri, di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu akhirnya tewas.
Para pelaku pembegalan itu terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melakukan perlawanan usai ditangkap pada Rabu dini hari, 15 Mei 2024.
"Karena mereka pada saat menunjukkan TKP yang lain, itu melakukan perlawanan terhadap petugas," ungkap Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Imam Yulisdiyanto, saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 16 Mei 2024.
"Sehingga 1 orang harus meregang nyawa dilakukan tindakan tegas (terukur) oleh Tim Jatanras," sambungnya.
Satu orang pelaku pembegalan yang tewas diterjang peluru itu berinisial PN.

BERITA VIDEO : CASIS BINTARA POLRI YANG DIBEGAL IDOLAKAN AIPDA AMBARITA

PN juga merupakan salah satu pelaku utama dalam aksi komplotan begal yang mengincar Satrio Mukti Rajajo itu.

Sedangkan dua lainnya yang juga merupakan pelaku utama, masing-masing berinisial AY dan MS, masih beruntung tak hilang nyawa usai ditembak.
"Dua orang harus dilumpuhkan dengan ditembak kakinya," ucap AKBP Imam Yulisdiyanto. 
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan penembakan terhadap pelaku pembegalan itu dilakukan saat pihaknya melakukan pengembangan kasus tersebut ke beberapa titik sesuai pengakuan pelaku.

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Joyson Safety Systems Indonesia Butuh Sales Staff/Supervisor

Baca juga: Dede Yusuf Ogah Maju Pilgub Jakarta atau Jabar, Syaratnya Berat, Harus Mundur dari Anggota DPR

"Kami melakukan pengembangan pada hari Rabu tanggal 15 Mei, kurang lebih jam 2 subuh. Kemudian kami melakukan pengembangan ke beberapa titik sesuai dengan pengakuan dari pelaku," katanya.
Dalam pengembangannya, pelaku justru melawan hingga akhirnya tewas, sedangkan dua lainnya berupaya kabur sampai akhirnya ditembak. Dua pelaku lainnya ini masih hidup.
"Namun dalam pengembangan tersebut, pelaku melakukan perlawanan kepada polisi. Sehingga kami melakukan tindakan tegas terukur, menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan 2 orang yang berusaha lari tertembak di bagain kaki," tutur AKBP Rovan Richard Mahenu.

Kasus Terungkap

Diberitakan sebelumnya, kasus begal yang dialami Satrio Mukti Rajajo (19), calon bintara polisi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terungkap sudah.

Kawanan polisi Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang geram dengan aksi begal tersebut akhirnya berhasil menangkap lima orang pelaku yang melukai Satrio, calon bintara polisi tersebut.

Baca juga: Meroket Rp 22.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Kamis Ini Tertinggi Sejak Januari

Baca juga: Belum Pernah Bawa Bus Trans Putera Fajar yang Kecelakaan di Subang, Ternyata Sadira Sopir Freelance

"Sudah ditangkap (pelaku begal)," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, saat ditanya kasus Satrio, calon bintara polisi yang dibegal di Kebon Jeruk, kepada wartawan, Kamis, 16 Mei 2024.

Namun, Kombes Ade Ary tidak menjelaskan secara rinci identitas pelaku begal yang telah ditangkap tersebut.

Kombes Ade Ary hanya mengatakan begal yang menyasar Satrio, calon bintara polri yang ditangkap lebih dari satu orang.

"Pelakunya lima orang," tutur eks Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.

Diberitakan sebelumnya, Insiden pembegalan yang dialami seorang remaja bernama Satrio Mukti Rajajo (19), saat dalam perjalanan ke lokasi tes masuk Bintara Polri, di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, membuat Polda Metro Jaya turun tangan.

Baca juga: Tidak Sesuai Aslinya, KNKT Sebut Bus Trans Putera Fajar Pengangkut Rombongan SMK, Sudah Dimodifikasi

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Chang Shin Indonesia Butuh Dokter Okupasi Kesehatan

Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Rabu, 15 Mei 2024.

Adapun Polda Metro Jaya melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya turut membantu menyelidiki kasus itu.

"Tim dari Polres Jakarta Barat dan Polsek Kebon Jeruk sedang menyelidiki. Tim dari Direktorat Reskrimum juga ikut membantu dan memback-up mengejar pelakunya, mudah-mudahan segera tertangkap," kata Ade Ary.

Polda Metro Jaya, tutur dia, berkomitmen untuk menangkap pelaku kejahatan yang membuat resah warga Jakarta hingga dapat.

"Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat berkomitmen untuk mengungkap kasus ini," ucap eks Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Ihara Manufacturing Indonesia Butuh TPM Staff

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT KCF Indonesia Butuh Operator Produksi

Nasib malang sebelumnya menimpa seorang remaja bernama Satrio Mukti Rajajo (19) yang mengalami insiden pembegalan saat dalam perjalanan ke lokasi tes masuk Bintara Polri, di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu lalu, 11 Mei 2024.

Alih-alih sampai di tujuan, Satrio justru harus berbelok ke rumah sakit lantaran mengalami luka yang cukup parah di bagian tangannya.

Satrio yang merupakan karateka itu bahkan harus kehilangan dua jarinya karena aksi pembacokan tersebut.

Ibu korban, Septi Nurlela menceritakan, insiden tersebut bermula saat putranya berangkat dari rumah di Tanjung Duren, Jakarta Barat, sekira pukul 04.00 WIB.

Kala itu, Satrio mengendarai sepeda motor dengan tujuan ke derah Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Toso Industry Indonesia Membutuhkan Accounting Staff

Baca juga: Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi Minta Study Tour Siswa Hasilkan Karya Ilmiah

Saat di perjalanan, lanjut Septi, putranya diikuti oleh tiga orang terduga begal.

Mereka berboncengan menggunakan satu sepeda motor. 

"Pas di kolong pinggir tol itu dia dipepet dari depan, dipalang," kata Septi saat dihubungi awak media, Minggu, 12 Mei 2024. 

Menurutnya, motor tiga orang begal tersebut sempat ditendang oleh Satrio untuk menyelamatkan diri.

Beberapa kali pula, Satrio sempat melawan ketiga pelaku dan terlibat perkelahian, namun upayanya itu sia-sia lantaran ia kalah jumlah.

Baca juga: Rela Disuruh Apapun, Orang Bekasi yang Satu Ini Bikin Layanan Jasa ‘Suruh Santo’, Kini Viral

Baca juga: Kampung Pedurenan Kota Bekasi Heboh, Banyak Warga Kehilangan Uang, Diduga Dicuri Tuyul

"Motornya ditendang, tapi dia enggak tahu jatuh apa enggak. Udah gitu begal yang di belakang sama anak saya dihajar sampai pelipisnya kena, helmnya pecah," kata Septi.

"Udah gitu begal yang di tengah itu turun langsung bawa sajam," lanjutnya.

Septi berujar, sajam tersebut langsung diarahkan ke tubuh sang anak hingga Satrio tak berdaya.

Ia mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya, mulai dari tangan, paha, hingga perut.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved