Seorang Santri di Blitar Tewas Akibat Dilempar Kayu Berpaku oleh Gurunya, Sempat 2 Hari Koma
Kasus kekerasan yang merenggut nyawa seorang santri diduga terjadi di Blitar, Jatim. Polisi sedang menyelidikinya
Meski telah melakukan penyelidikan, tapi pihak keluarga masih belum membuat laporan ke pihaknya.
"Sampai saat ini dari keluarga korban belum membuat laporan ke Polres Blitar Kota, namun penyidik tetap melaksanakan serangkaian tindakan kepolisian agar peristiwa ini menjadi terang dan jelas. Faktanya, peristiwa meninggalnya anak benar terjadi," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga menimbang apakah akan dilakukan autopsi atau tidak.
Apabila pihak dokter sudah memastikan penyebab kematian, maka tak perlu dilakukan autopsi.
"Kemarin sudah kami sampaikan ke keluarga soal otopsi, tapi keluarga korban menolak autopsi. Penyidik sudah koordinasi dengan rumah sakit dan dokter untuk kepentingan proses penyelidikan dan penyidikan, mungkin sudah cukup (tidak perlu autopsi)," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, kasus ini terjadi ketika korban dan santri lainnya sedang melakukan olahraga, selepas salat subuh.
Karena sudah pukul 06.00 WIB, pelaku mengingatkan para santri untuk segera mandi karena ada jam kunjungan orang tua dan melakukan salat dhuha.
"Biasanya, habis salat subuh, para santri olahraga, ada yang main bola, ada yang badminton dan ada yang voli,"
"Kebetulan pagi itu, sudah pukul 06.00 WIB, salah satu ustaz memperingatkan santri untuk segera mandi, karena ada jam kunjungan orang tua dan salat dhuha," ujar Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar.
Karena tak mengindahkan perkataan pelaku, salah satu ustaz akhirnya mengambil kayu dan melemparkannya ke para santri.
Kayu yang dilemparkan tersebut terdapat paku dan menancap di kepala bagian belakang korban.
"Kebetulan korban lewat dan mengenai kepala bagian belakang. Kayu ada pakunya dan menancap di kepala bagian belakang korban," katanya.
Setelah paku dicabut, korban langsung tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke RSUD Srengat Kabupaten Blitar.
"Karena kondisi sudah tidak memungkinkan, akhirnya korban dibawa ke RSKK (RSUD Kabupaten Kediri)," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
| Berkaca dari Insiden Ponpes Al Khoziny, Kemenag Bakal Audit Bangunan Pesantren di Tangerang |
|
|---|
| Basarnas Telah Evakuasi 65 Jenazah Korban Musala Ambruk, Santri Asal Bekasi Berhasil Dikenali |
|
|---|
| Tm Penyelamat Tak Dengar Tanda-tanda Kehidupan, Evakuasi Akhirnya Pakai Alat Berat |
|
|---|
| Bejat! Sopir Antarjemput Ponpes di Karawang Diduga Cabuli Santri |
|
|---|
| Istana Minta Suryadharma Ali Dimakamkan di TMP Kalibata, Keluarga Tetap Pilih Dimakamkan di Ponpes |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.