Kasus Pembunuhan Sandy Permana
Ngumpet di Kuburan Karawang, Nanang Gimbal Pembunuh Aktor Sandy Permana Sempat Dikira Orang Gila
Tim Gabungan Resmob Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Bekasi meringkus Nanang Irawan alias Gimbal (45) saat beli makan.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Bambang pun tak menyangka jikga pelaku bisa berbuat keji menghabisi nyawa korban dengan senjata tajam.
"Kaget juga saya, ada permasalahan apa, penyebabnya apa, itu masih tanda tanya saya," imbuhnya.
Baca juga: Sebelum Tewas di Marunda, Rekaman CCTV Tunjukkan Purnawiran Brigjen TNI Kendarai Mobil ke Dermaga
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Honda Prospect Motor Butuh 15 Operator Pengemudi Mobil
Syok lihat korban
Sandy Permana (46), pemain sinetron berjudul Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir tewas di rumah sakit usai ditusuk tetangganya di Perumahan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Minggu, 12 Januari 2025.
Istri korban, Ade Andriani mengaku terkejut atas kejadian tersebut.
Dia menceritakan, saat kejadian dirinya masih tidur di kamarnya.
Sebab, kejadian itu pukul 07.30 WIB dan Sandy Permana sudah biasa keluar pagi untuk memberi makan ternaknya.
Baca juga: Bongkar 11 Kasus Peredaran Narkoba, BNN Ungkap Keterlibatan Warga Binaan dan Petugas Rutan
Baca juga: Simak Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Selasa Ini Turun Rp 8.000 Per Gram jadi Segini
"Kalau kronologi awalnya ya, saya nggak tahu pasti ya. Karena kejadiannya itu pagi, saya masih tidur. Sekitar jam setengah delapan saya dibangunin. Saya disuruh siap-siap ke rumah sakit," katanya saat ditemui di kediamannya pada Senin, 13 Januari 2025.
Ade mengaku bingung saat diminta ke rumah sakit oleh tetangganya karena saat itu, tetangganya bilang bahwa suaminya sedang di rumah sakit karena jatuh.
Akhirnya, dirinya beranjak pergi untuk menuju ke rumah sakit. Akan tetapi, dia merasa curiga ketika melihat sepeda listrik suaminya itu penuh darah.
"Akhirnya saya mau pergi. Pas saya sampai di luar, saya lihat motor listrik suami saya penuh darah. Saya syok pas lihat, kenapa ini motornya penuh darah? ‘Nggak, nggak, nggak’ Ya udah, ayo buruan ke rumah sakit, kata tetangga saya itu," ungkapnya sambil menahan tangis.
Dia melanjutkan, sesampainya di rumah langsung melihat suaminya terbaring dan penuh darah.
Baca juga: Minta Pelaku Penusukan Sandy Permana Dihukum Berat, Ade Andriani: Nyawa Dibayar Nyawa
Baca juga: Sosok Sandy Permana, Aktor Sinetron Mak Lampir, di Mata Keluarga dan Tetangga
Ade sempat berkomunikasi dengan suaminya Sandy agar tetap kekuat.
"Sampai di rumah sakit, saya lihat suami saya sudah terbaring, sudah penuh darah. Tapi masih sadar, saya ajak ngobrol, dia respon," katanya.
"Saya bilang, ‘kuat ya? Demi anak-anak?’,‘Iya’ kata dia gitu," imbuh Ade lagi sambil mengusap air matanya.
Ade sempat bertanya kepada suaminya siapa yang telah membuatnya seperti ini.
Sandy sempat hendak menjawab, akan tetapi nafasnya sudah terbata-bata tidak bisa bicara.
Sampai akhirnya, Sandy Permana di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi.
Baca juga: Berambut Gimbal dan Bertato, Begini Sosok Pelaku Pembunuhan Aktor Laga Sandy Permana Hingga Tewas
Baca juga: Uang Berserakan dari Paket yang Dibawa Siswa SMP Korban Kecelakaan di Tambun, Ternyata Duit Palsu
Akan tetapi, saat perjalanan sang suami menghembuskan nafas terakhirnya di hadapannya yang ikut mengantarnya.
"Sampai rumah sakit Cileungsi itu udah dinyatakan udah nggak ada. Dibawa ke kamar jenazah," katanya.
Ade menerangkan, saat di kamar jenazah itu mendengar ada salah satu warga lagi dimintai keterangan oleh Kepolisian.
Kronologisnya ternyata suaminya itu pagi biasa memberikan pakan ayam di belakang area rumahnya dan ditusuk oleh tetangga dekat rumahnya.
Ade juga saat pulang ke rumah sempat melihat CCTV dan sang suami pukul 07.20 WIB masih berjalan arah pulang ke rumah.
Lalu, pergi lagi dan kejadian itu sekira pukul 07.30 WIB, Sandy ditusuk oleh pelaku.
Baca juga: Oknum Polisi di Sumsel Tendang Wajah Pengendara Motor Hingga Hidung Korban Berdarah
Baca juga: Legenda Timnas Indonesia Asal Bekasi Optimis Patrick Kluivert Mampu Bentuk Skuad Garuda Jadi Bagus
"Tapi infonya sih setelah ditusuk oleh pelaku itu. Dia dengan penuh darah. Itu dia masih bisa jalan cari pertolongan, minta tolong sama warga. Itu sambil dia minta pertolongan, itu dia sambil nyebut nama pelaku," katanya.
Ade sangat terpukul atas kejadian ini, berharap pelaku segera ditangkap oleh Kepolisian dan dijerat hukuman berat.
Dirinya menilai almarhum humble dan suka bersosialisasi dengan warga.
Bahkan, rumahnya menjadi tempat nongkrong warga maupun teman-temannya untuk makan ataupun berbagi cerita.
"Terus di sini juga dia kan baru buka usaha baso Mak Lampir, baru berjalan 2 minggu kesehariannya ya gitu," katanya.
Baca juga: Seorang Ibu dan Bocah 3 Tahun Tewas dalam Ledakan Keras di Rumah Seorang Polisi di Mojokerto
Baca juga: Viral! Diterjang Banjir Rob, Guru dan Siswa SDN di Karawang Tetap Apel dan Nyanyikan Indonesia Raya
Minta Dihukum Berat
Ade Andriani, istri Sandy Permana (46) meminta pelaku penusukan suaminya itu segera ditangkap dan dihukum berat.
Sebab, kata Ade, suaminya itu meninggal dengan tragis dalam kondisi penuh luka tusukan di bagian tubuhnya.
"Hukumannya ya saya maunya sih nyawa dibayar nyawa, karena dia udah ngerebut ayah dari anak-anak saya," kata Ade Andriani kepada awak media di kediamannya di Komplek Perumahan Cibarusah Kabupaten Bekasi pada Senin, 13 Januari 2025.
Ade Andriani menyebutkan, sosok terduga pelaku pembunuhan tersebut merupakan warga perumahan tempat tinggal korban juga, bahkan hanya berjarak beberapa rumah saja dari kediamannya.
Namun, usai kejadian keluarga pelaku sudah tidak ada di rumahnya.
"Tetangga, orangnya pelaku ini dia orangnya tertutup enggak berbaur sama warga," katanya.
Baca juga: Sudah Jadi Tersangka dan Diperiksa 3,5 Jam, Hasto Kristiyanto Belum juga Ditahan, Ini Penjelasan KPK
Baca juga: Damkar Kota Bekasi Evakuasi Iphone 13 Milik Pelajar SMP yang Terjatuh di Gorong-Gorong
Dia menyampaikan, ciri-ciri pelaku berambut gimbal dan penuh tato.
Pelaku tinggal bersama istri dan anaknya berlima selama 13 tahun di perumahan ini.
"Enggak (interaksi) karena kita dekat cuma sama istrinya. Kalau suaminya kan dia sama siapapun dia enggak mau dekat sepertinya," katanya.
Dia juga mengungkap latar belakang terduga pelaku, yakni kru dari sinetron yang dibintangi almarhum suaminya, yakni sinetron Mak Lampir dan Tukang Bubur Naik Haji.
"Satu kerjaan sama suami saya. Mungkin dulunya di Mak Lampir. Mungkin kalau gak salah sih dia di Kru Mak Lampir juga dulunya," katanya.
Sebelumya diberitakan, pemain sinetron drama kolosal, yakni Sandy Permana (46) tewas setelah diduga ditikam seseorang menggunakan senjata tajam di Perumahan TNI/Polri, Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
Aktor yang berperan sebagai Arya Soma dalam sinetron berjudul Misteri Gunung Merapi 3 itu diduga tewas karena kehabisan darah.
Baca juga: Cuma Gegara Muntah di Minimarket, Bocah Gelandangan di Tambun Dihabisi Nyawanya oleh Orang Tuanya
Baca juga: Ungkap Kasus Pembunuhan Aktor Sandy Permana, Polres Metro Bekasi Periksa Lima Saksi
Periksa lima saksi
Baca juga: Usai Jalani Pemeriksaan 3,5 Jam di KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ogah Bicara, Kenapa?
Baca juga: Pemkab Bekasi Kaji Bentuk BUMD untuk Kelola BisKita Trans Wibawa Mukti
Namun, Kombes Mustofa belum dapat merinci identitas pelaku serta motif yang bersangkutan hingga menghilangkan nyawa korban.Baca juga: Masih Rp 1.568.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Senin Ini Tertinggi Sepanjang Masa
Baca juga: Naik Bis Merah Putih, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Rombongan Datangi KPK
Saat itu korban tengah mengendarai motor listrik menuju danau untuk menemui seseorang.Baca juga: Hasto Kristiyanto Terlihat Tenang dan Murah Senyum di Gedung KPK, Pengamat: Tutupi Kegelisahannya
Baca juga: Gibran Lahap Makan Makanan Bergizi Gratis Tanpa Sendok di SDN Lengkong Gudang Tangsel
Korban jatuh tergeletak di depan rumah temannyaSebelumnya diberitakan, Sandy Permana (46), pemain sinetron berjudul Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir tewas ditusuk di Perumahan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Minggu, 12 Januari 2025.
Sandy Permana tewas dengan sejumlah luka tusukan senjata tajam cukup parah.
Atas kepergian itu, keluarga dan tetangga turut berduka dan menilai sosok Sandy Permana (46) merupakan sosok yang ramah dan mudah bergaul.
"Di mata keluarga adek ipar saya (korban) ini supel ya, bergaul terus orangnya sangat ramah semua orang disini pada tau dia (korban)," kata Kakak ipar korban, Amelia (41) di rumah duka di komplek perumahan TNI-Polri Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Senin, 13 Januari 2025.
Amelia menyebut, korban sudah 10 tahun tinggal di komplek perumahan tersebut sejak tahun 2013. Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai ketua RT 05 RW 08 pada periode 2013 hingga 2015.
Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 13 Januari 2025 Ini
Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi Senin Ini 13 Januari 2024 di Kolam Renang PNR Desa Sukaraya
Korban selalu sigap menolong baik secara materi maupun tenaga.
"Jadi orang-orang itu sudah tau dia (korban), orangnya emang supel bangat suka menolong orang kalo ada kasus apa ditolong," ucap Amelia.
Selain itu, Korban juga pernah mengikuti kontestasi pada Pilkada 2024 - 2029 dan terdaftar sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Hanura, dapil I Kabupaten Bekasi.
"Kan saat itu dia sempet nyalon anggota dewan juga," kata Dia.
Amelia mengaku, shock dan tidak percaya akan kejadian yang menimpa adik iparnya itu. Saat ini keluarga korban dalam keadaan berkabung.
Baca juga: Akui Berpacaran Anggap Omara Esteghlal, Prilly Latuconsina: Dia Lelaki yang Supportif
Baca juga: Pelaku Penusukan Aktor Sinetron Mak Lampir, Sandy Permana, Diduga Warga Setempat, Kini Diburu Polisi
"Enggak pernah ada masalah setahu saya dengan siapapun. Orang baik, ramai dan suka menolong," katanya.
Sementara itu, salah satu rekan kerja korban saat bekerja di sebuah showroom sepeda motor, Erlina (32) mengatakan korban dikenal sebagai sosok yang perhatian terhadap teman kerja.
"Orangnya bae, bae banget orangnya, kita kenal kan memang dari tahun 2015 tuh kerja bareng udah gitukan kita anak buahnya itu kita tau gak pernah ada masalah sama siapa pun," kata Erlina.
Diketahui, Sandy Permana meninggalkan seorang istri, dan tiga orang anak yang masih berusia, 6, 4 dan 2 tahun.
Keluarga dan tetangga almarhum, berharap polisi dapat segera menangkap pelaku dan diminta hukum seberat-beratnya.
Baca juga: Jadwal SIM Keliling Karawang Senin 13 Januari 2025 Ini di Pospol Dawuan Hingga Pukul 14.00
Baca juga: Aktor Sinetron Mak Lampir, Sandy Permana Tewas Ditusuk saat Kendarai Sepeda Listrik, Kenali Pelaku
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, setelah pemeriksaan terhadap jasad korban ditemukan beberapa luka tusuk dari senjata tajam.
Seno mengatakan saat ini polisi tengah dilakukan penyelidikan lebih dalam dengan mengumpulkan barang bukti serta memeriksa sejumlah saksi yang ada di lokasi kejadian.
"Polres Metro Bekasi sudah melakukan olah TKP dan ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban," katanya.
Dia menambahkan, saat ini Reskrim Metro Bekasi sedang mendalami dan mencari pelaku.
Pihaknya juga sudah kantongi identitas pelaku. Karena korban dan pelaku saling mengenal dan merupakan warga setempat.
"Motif masih kita dalami tapi menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan terduga pelaku itu," katanya. (Wartakotalive.com/Ramadhan LQ; TribunBekasi.com/Muhammad Azzam; Tribunnews.com/Reynas Abdila)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.