Pemkab Karawang

Belajar Tangkal Serangan Siber, Puluhan Peserta Ikuti Bimtek di Karawang

Diskominfo Karawang gelar Bimtek CSIRT untuk perkuat SDM dalam menghadapi ancaman siber seperti malware dan kebocoran kredensial.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
Tribunbekasi/Muhammad Azzam
BIMTEK CSIRT - Dokumentasi kegiatan Bimtek CSIRT Diskominfo Karawang di Aula BKPSDM pada Kamis (20/11/2025) yang dihadiri agen penanganan insiden dari perangkat daerah dan kecamatan. 
Ringkasan Berita:
  • Diskominfo Karawang menggelar Bimtek CSIRT untuk meningkatkan kesiapsiagaan siber.
  • Peserta dibekali pemahaman SMKI, penanganan insiden, dan ancaman malware.
  • Kegiatan menjadi langkah strategis memperkuat keamanan pemerintahan digital Karawang.


TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Pemerintah Kabupaten Karawang terus memperkuat kesiapan menghadapi ancaman siber yang kian meningkat.

Langkah terbaru dilakukan melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis Computer Security Incident Response Team atau CSIRT yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) di Aula BKPSDM, Kamis (20/11/2025).

Kegiatan ini menghadirkan para agen penanganan insiden dari perangkat daerah dan kecamatan.

Fokus utama bimtek adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi serangan siber, terutama infeksi malware dan kebocoran kredensial yang belakangan marak terjadi pada institusi pemerintahan, pendidikan, dan organisasi swasta.

Baca juga: Tinggal Dekat dengan Prabowo hingga SBY, 14.000 Warga Bogor Masih Hidup di Rumah Tidak Layak Huni

Baca juga: Bobol Sistem Deposit Kripto, HS Raup Rp 4,45 Miliar hingga Beli Ruko di Bandung

Baca juga: Ayah dan Anak Disiram Air Keras Saat Melintas di Pamulang, Mata dan Wajah Luka Bakar

Mengusung tema Penerapan Kebijakan SMKI dalam Mencegah dan Meminimalisir Dampak Infeksi Malware serta Praktik Penanganan Insiden Malware, bimtek ini dirancang sebagai respons atas meningkatnya gangguan keamanan yang menyasar akun internal layanan dan aplikasi operasional.

Kepala Diskominfo Karawang, Poltak SML Toruan, menegaskan bahwa keamanan informasi adalah tanggung jawab seluruh unsur pemerintahan.

"Saya ingin menekankan bahwa keamanan informasi bukan hanya tugas Diskominfo saja tapi menjadi tanggungjawab kita bersama. Mari kita bangun budaya keamanan informasi yang kuat, dimulai dari diri sendiri, perangkat kita, dan lingkungan kerja kita," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Diskominfo juga menggandeng narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Para peserta dibekali pemahaman penerapan Sistem Manajemen Keamanan Informasi atau SMKI, prosedur penanganan insiden siber, serta pelatihan teknis untuk mengenali dan merespons ancaman.

Poltak berharap seluruh peserta mampu menerapkan ilmu tersebut di unit kerja masing-masing.

"Peserta harus bisa memahami kebijakan SMKI, mengenali ancaman malware, mengetahui pencegahan credential leak, serta menguasai langkah penanganan insiden yang tepat," ujarnya.

Bimtek CSIRT ini disebut sebagai bagian dari langkah strategis memperkuat ketahanan siber Pemkab Karawang.

Tujuannya agar penyelenggaraan pemerintahan digital dapat berjalan aman, andal, dan berkelanjutan.

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved