Kasus Bullying

Adelia Sidik Bongkar Praktik Sekolah Tutupi Kasus Bullying di Bekasi

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi Adelia Sidik soroti sekolah yang menutupi kasus bullying dan minta segera berubah demi generasi emas 2045.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
Tribunbekasi/Rendy Rutama Putra
BULLYING BEKASI - Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Adelia Sidik saat ditemui jurnalis di Merapi Merbabu Hotel, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (20/11/2025). Foto diambil usai sesi dialog terkait peningkatan kasus bullying yang belakangan menjadi sorotan di Kota Bekasi. 
Ringkasan Berita:
  • Adelia Sidik geram banyak sekolah masih menutupi kasus bullying demi menjaga nama baik.
  • Sekolah diminta terbuka, memfasilitasi para pihak, dan membantu korban serta pelaku.
  • Penanganan yang tidak tepat dinilai menghambat target Generasi Emas 2045.


TRIBUNBEKASI.COM, KOTA BEKASI - Suasana di sebuah hotel kawasan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat (21/11/2025), berubah serius ketika Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Adelia Sidik, mengungkap kegelisahannya.

Ia menyoroti fenomena yang belakangan semakin terasa, yaitu masih banyak sekolah memilih bungkam ketika terjadi kasus bullying.

Adelia tidak menutupi kekesalannya.

Baca juga: Tinggal Dekat dengan Prabowo hingga SBY, 14.000 Warga Bogor Masih Hidup di Rumah Tidak Layak Huni

Baca juga: Bobol Sistem Deposit Kripto, HS Raup Rp 4,45 Miliar hingga Beli Ruko di Bandung

Baca juga: Ayah dan Anak Disiram Air Keras Saat Melintas di Pamulang, Mata dan Wajah Luka Bakar

Ia menilai langkah menutup-nutupi masalah justru membuat situasi makin memburuk dan merugikan semua pihak, terutama korban.

"Saya menghimbau kepada sekolah bahwa kalau ada kasus bully itu jangan ditutupin, justru itu malah makin parah," ujar Adelia.

Ia menjelaskan sikap defensif pihak sekolah biasanya dilakukan karena ingin menjaga nama baik.

Namun menurutnya, langkah itu keliru dan tidak mencerminkan pendidikan yang sehat.

"Karena mempertahankan nama baik sekolah itu bukan begitu caranya dan mempertahankan nama baik sekolah itu adalah dengan membantu korban dan melakukan asesmen juga membenahi anak-anak," tuturnya.

Adelia menambahkan persoalan bullying yang tidak ditangani dengan benar bisa memberi dampak panjang.

Jika dibiarkan, ia khawatir cita-cita mencetak Generasi Emas 2045 akan sulit tercapai.

"Kalau saya pengennya sih sekolah juga harus speak up dan jangan ada kasus kayak gini ditutup-tutupin. Jangan telepon sana sini supaya tidak ada reaksi, jangan kayak gitu. Kami kan pengen ada generasi emas 2045," katanya.

Ia pun berharap sekolah lebih berani, transparan, dan fokus pada solusi alih-alih sekadar menjaga citra.

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved