Perang Iran Israel

Pasang Surut Hubungan Washington-Teheran: AS Pernah Bantu Bikin Nuklir, Kini Justru Menyerang Iran

Iran tetap menjadi musuh terbesar AS sejak revolusi Islam tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Kolase Foto Jerussalem Post/HO
PEMIMPIN AS DAN IRAN - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Iran Ali Khamenei dan Presiden AS Donald Trump dengan latar belakang bendera dan serangan rudal. 

Setelah serangan menara kembar 9/11 di AS, Presiden George W Bush, dalam pidato kenegaraan mengatakan Iran adalah bagian dari “Poros Kejahatan” bersama Irak dan Korea Utara.

Saat itu, Iran erunding dengan AS di balik layar untuk menargetkan musuh bersama mereka – Taliban di Afghanistan dan al-Qaeda. 

Kerja sama itu memburuk dan pada akhir tahun 2022 dan Iran lalu dituduh terus memperkaya nuklirnya sehingga sanksi (embargo) terus dijatuhkan kepada negara itu.

(2013) Kesepakatan nuklir Iran

Antara tahun 2013 dan 2015, Presiden AS Barack Obama memulai perundingan tingkat tinggi dengan Iran.

Pada tahun 2015, Teheran menyetujui kesepakatan nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang akan membatasi aktivitas nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi.

Tiongkok, Rusia, Prancis, Jerman, Inggris, dan Uni Eropa juga merupakan pihak dalam kesepakatan yang membatasi pengayaan Iran pada 3,67 persen.

(2018) Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir

Di bawah masa jabatan pertama Donald Trump sebagai presiden, AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan tersebut pada tahun 2018 dan menjatuhkan sanksi terhadap Iran

Trump dan Israel telah mengkritik kesepakatan tersebut. Iran juga membatalkan komitmennya dan mulai memproduksi uranium yang diperkaya melampaui batas yang ditetapkan dalam kesepakatan tersebut.

(2020) Pemimpin Garda Revolusi Iran dibunuh

Selama masa jabatan pertama Trump, AS membunuh Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds elit dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, di Baghdad dalam serangan pesawat nirawak. 

Setahun sebelumnya, pemerintah telah menyebut Pasukan Quds sebagai organisasi "teroris". Iran menanggapi dengan serangan terhadap aset AS di Irak.

(2025) Trump Kirim Surat untuk Iran

Pada bulan Maret 2025, Trump mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang mengusulkan negosiasi baru mengenai kesepakatan nuklir dengan batas waktu 60 hari.

Namun Khamenei menolak tawaran tersebut, dengan mengatakan bahwa AS tidak mencari negosiasi dengan Iran, melainkan memaksakan tuntutan kepadanya.

Pembicaraan dimulai secara tidak resmi di Oman dan Italia, dengan Muscat bertindak sebagai mediator.

Trump mengklaim timnya "sangat dekat" dengan kesepakatan setelah beberapa putaran pembicaraan dan memperingatkan Israel agar tidak melakukan serangan.

Teheran juga menyatakan optimisme tetapi bersikeras pada hak untuk memperkaya uranium – sebuah poin penting dalam pembicaraan tersebut.

Namun Israel mendadak melancarkan serangan di seluruh Iran sehari sebelum putaran keenam pembicaraan Iran-AS.

(2025) Serangan AS ke Iran

AS mengebom tiga fasilitas nuklir utama di Iran, dengan alasan masalah keamanan dan pertahanan Israel.

Sumber: Al Jazeera/AP

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved