Koperasi Merah Putih

Koperasi Merah Putih Sukamaju Depok Kurang Modal, Pengurus Keluar Uang Pribadi Rp 11 Juta

Ketua Pengurus KKMP Sukamaju, Nurdiansyah berharap, pemerintah memperhatikan nasib para pengurus KKMP

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ign Prayoga
Tribunbekasi/Rendy Rutama Putra
RAK KOSONG – Kondisi rak kosong di Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, Minggu (26/10/2025). Minimnya stok terjadi akibat keterbatasan modal yang belum cair dari pemerintah. 

Ketua KKMP Jatimakmur, Ismail mengakui stok di toko KKMP semakin sedikit jika dibandingkan pada hari peresmian 21 Juli  2025. "Kalau sekarang yang dijual hanya minyak goreng, gas 3 kilogram dari Pertamina, gula, dan garam," kata Ismail, Minggu (26/10/2025). “Kalau masa awal setelah peresmian stok melimpah,” ujarnya.

Ismail menjelaskan, stok semakin menyusut karena terkendala modal. Menurutnya, KKMP Jatimakmur tidak punya cukup modal untuk mendatangkan stok dalam jumlah besar.

Ismail berharap pemerintah menyediakan anggaran membantu koperasi meminjam modal darri bank anggota Himpunan Bank Negara (Himbara).

Ismail sangat menunggu regulasi untuk meminjam modal dari bank. "Tiga bulan kami berjalan, kami menunggu regulasinya seperti apa, masyarakat setiap hari berdatangan menanyakan seperti apakah koperasi merah putih dan kami sampaikan apa adanya, dan memang permodalannya yang kami harapkan belum bisa terealisasi," katanya.

Pengurus KKMP juga sudah berkoordinasi dengan tim bisnis asisten atau BA yang dibentuk Kementerian Koperasi. Selanjutnya, Ismail menjelaskan, pengurus KKMP Jatimakmur tengah menyusun proposal bisnis simpanan koperasi desa (simkopdes) untuk merealisasikan program pinjaman bagi anggota.

"Kami sedang menyusun itu dan mudah-mudahan lolos verifikasi dan kami layak mendapat pinjaman, mudah-mudahan terealisasi dan sehingga kami punya modal," katanya. Di sisi lain, KKMP Jatimakmur tengah berkoordinasi dengan perusahaan swasta selaku distributor minyak goreng merek Gonusa dan sudah berlangsung satu bulan.

Minimnya stok di KKMP Jatimakmur dikeluhkan seorang warga setempat, Firman (22). Menurutnya, barang yang dijual di warung kelontong atau warung madura jauh lebih banyak daripada barang yang dijual di toko KKMP.

Merekrut warga menjadi anggota juga jadi tantangan bagi KKMP Sukamaju, Kota Depok. Seorang warga setempat, Lia (35) mengaku masih ragu untuk mendaftar jadi anggota KKMP Sukamaju. “Masih ragu kalau bergabung koperasi,” kata Lia, pekan lalu.

Amrullah, pedagang kelontong di dekat KKMP Sukamaju, tak terusik kehadiran koperasi yang digawangi Ismail. Amrullah menegaskan, toko kelontongnya sudah beroperasi jauh sebelum KKMP berdiri. Amrullah juga sudah memiliki pelanggan setia dalam jumlah banyak. “Saya tidak merasa tersaingi, koperasi kan buat anggotanya,” kata dia. (m38/m37)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved