Berita Kriminal

Jeding Ungkap Pelaku Pembunuhan Berantai, Keukeuh Ingin Sewa Kontrakan Meski Tak Ada Listrik

Solihin alias Duloh langsung memberikan uang senilai Rp. 500 ribu dengan membawa KK atas nama Dede, ketika mendatangi rumah Jeding ketiga kalinya.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ichwan Chasani
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Ai Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi, tiga korban dugaan keracunan di Ciketing Udik, Bnatargebang, Kota Bekasi, telah dimakamkan di Kampung Sudimampir, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jumat (13/1/2023) malam. 

TRIBUNBEKASI.COM, BANTAR GEBANG — Jeding (55), pemilik kontrakan yang merupakan suami Erti (60), mengungkapkan fakta baru terkait kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi pada Kamis (12/1) pekan lalu.

Erti, istri Jeding, adalah warga yang pertama kali curiga adanya korban keracunan di rumah kontrakan yang ditinggali keluarga Solihin alias Duloh.

Belakangan diketahui, tiga orang yang meninggal di rumah kontrakan milik Jeding tersebut adalah korban pembunuhan berantai, bukan korban keracunan.

Jeding mengatakan bahwa rumahnya yang terletak di RT 02/03 Ciketing Udik, Bantar Gebang Kota Bekasi itu sudah setahun lebih tidak ditempati alis kosong.

Pemilik kontrakan pun mengaku tak berniat mengontrakan rumah itu ke orang lain.

Baca juga: Bertepatan dengan Hari Raya Imlek, Pemkot Bekasi Tiadakan Car Free Day Pada Minggu 22 Januari 2023

Baca juga: Jelang Hari Raya Imlek 2023, Pengrajin Kue Keranjang di Kabupaten Bekasi Banjir Pesanan

Hanya saja, saat itu datanglah Solihin alias Duloh menemui Jeding di kediamannya.

Kala itu, Solihin mengaku ingin mengontrak rumah tersebut.

Namun hal itu sempat ditolak Jeding, karena memang tidak berniat mengontrakan rumah itu.

"Iya jadi waktu itu yang datang awal itu Solihin. Itu datang siang. Kami tolak karena kontrakan belum siap," kata Jeding ditemui, Jumat (20/1/2023).

Meski sempat ditolak rupanya, Solihin kembali datang kedua kalinya.

Hanya saja Jeding tidak ingat kapan Solihin datang kedua kalinya itu.

Baca juga: Motornya Mau Diambil, Emak-Emak di Bekasi Ngamuk Lempar Kardus ke Begal Bercelurit

Baca juga: TKW di Bekasi Jadi Incaran Pembunuh Berantai, Berikut Penjelasan Lengkap Dirkrimum Polda Metro Jaya

Jeding mengaku tetap menolak permintaan itu walaupun memang terus memaksa untuk mengontrakan di rumah tersebut.

"Memang maksa karena kan listrik tidak ada hanya lampu depan saja yang nyala. Ada lampu tapi itu narik listrik dari tetangga. Itu dalam kontrakan juga kosong hanya lantai saja tidak ada kasur. Itu ada dua kamar. Satu ruang tamu," katanya.

Walaupun sudah dua kali mendapatkan penolakan dari pemilik rumah.

Rupanya Solihin tetap bersikukuh untuk mengontrak rumah itu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved