Kasus Pembunuhan Sandy Permana

Ngumpet di Kuburan Karawang, Nanang Gimbal Pembunuh Aktor Sandy Permana Sempat Dikira Orang Gila

Tim Gabungan Resmob Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Bekasi meringkus Nanang Irawan alias Gimbal (45) saat beli makan.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Nanang Irawan alias Gimbal (45) diringkus Tim Gabungan Resmob Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Bekasi tepatnya di RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu pagi, 15 Januari 2025. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Aparat kepolisian berhasil menangkap Nanang Irawan alias Gimbal (45), pelaku pembunuhan aktor sinetron 'Mak Lampir' Sandy Permana (45) di wilayah Karawang, Jawa Barat.

Nanang Irawan alias Gimbal (45) diringkus tim gabungan Resmob Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Bekasi tepatnya di RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu pagi, 15 Januari 2025.

Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryani  menyampaikan, dari laporan perangkat RT/ RW dan warga pelaku pembunuhan itu datang ke wilayah Karawang sejak Senin, 13 Januari 2024 pagi.

Warga mengaku sempat curiga akan kedatangan orang asing atau tak dikenal tersebut. Tapi tidak menaruh atau terpikirkan jika itu merupakan pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana.

"Warga cerita ke RT lihat orang engga kenal masuk sini mondar-mandir itu, tapi engga kepikiran itu pelaku pembunuhan. Karena kan ramenya orang rambut panjang gimbal gitu, ini kan engga," katanya

Warga justru mengira orang itu alami gangguan jiwa, sebab setelah ada di jalanan menghilang dan warga lain melihatnya ada di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Kutamukti.

BERITA VIDEO: PENAMPAKAN PEMBUNUH ARTIS SANDY PERMANA SAAT DITANGKAP DI KARAWANG

"Iya pada ngiranya itu orang gila, karena ada di TPU terus. Sampai tidur juga di makam itu," imbuhnya.

Kata Aan, saat pagi hari ini orang itu lapar dan keluar dari TPU untuk membeli makan.

Akan tetapi, karena uangnya sisa Rp 2.500 dia datang ke Klinik meminta bantuan agar bisa membeli makan.

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Toso Industry Indonesia Butuh Admin Warehouse

Baca juga: Digelandang ke Mapolda Metro Jaya, Nanang Gimbal si Pembunuh Aktor Sandy Permana, Hanya Terdiam

"Dari situ langsung ditangkap polisi, karena memang dari kemarin polisi itu sudah ada dan nyebar di desa sini," imbuhnya.

Nanang Irawan alias Nanang 'Gimbal' pelaku penikaman hingga mengakibatkan aktor Sandy Permana tewas pada Minggu, 12 Januari 2025. lalu ditangkap.

Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

"Iya (pelaku sudah ditangkap)," katanya.

Onkoseno mengatakan Nanang ditangkap oleh tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual di Angkutan Massal Marak, Dishub DKI Jakarta Bangun Pos Sahabat

Baca juga: Ubah Penampilan, Nanang si Pembunuh Aktor Sandy Permana Berusaha Kelabui Polisi

Digelandang ke mapolda

Nanang Irawan alias Gimbal, pelaku pembunuhan terhadap aktor sinetron Mak Lampir, Sandy Permana, digelandang ke Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Januari 2024.

Nanang Irawan tiba di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sekira pukul 14.15 WIB.

Saat digiring polisi, Nanang tampak mengenakan jaket biru dongker serta celana cokelat dan tangannya pun diborgol.

Tak ada sepatah kata yang diucapkannya saat berjalan menuju lobi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Nanang bahkan hanya tertunduk lesu hingga dibawa ke dalam ruangan.

Kelabui polisi

Diberitakan sebelumnya, terungkap Nanang Irawan alias Gimbal berupaya mengelabui polisi usai menusuk secara membabi buta, aktor sinetron Mak Lampir, Sandy Permana.

Nanang berupaya mengelabui polisi, mulai dari menghilangkan barang bukti, hingga memotong rambutnya yang sempat gimbal.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy mengungkap, alasan pelaku memotong rambutnya yang berbeda dari sebelumnya. 

Baca juga: Ini Tampang Nanang alias Gimbal, Pembunuh Aktor Sandy Permana, Ditangkap saat Kabur ke Karawang

Baca juga: KKP Segel Pengerjaan Pagar Bambu di Laut Bekasi

"(Potong rambut) Biar mengaburkan pencarian aja," ujar AKBP Ressa Fiardy Marasabessy, saat dikonfirmasi pada Rabu, 15 Januari 2025.

Sementara itu, barang bukti pisau yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa Sandy Permana, kini juga sudah ditemukan.

Nanang sebelumnya dibawa tim gabungan dari Satreskrim Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya mencari pisau itu.

"Sudah (ditemukan), di gapura dekat TKP (tempat kejadian perkara)," kata AKBP Ressa Fiardy Marasabessy. 

Kabur ke Karawang

Nanang Irawan alias Gimbal, erduga pelaku pembunuhan terhadap aktor sinetron Mak Lampir, Sandy Permana berhasil diringkus aparat kepolisian saat kabur ke wilayah Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Berbalik Naik Rp 4.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Rabu Ini Dibanderol Segini

Baca juga: DPRD Kabupaten Bekasi Siap Dukung Program Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Bekasi Terpilih Ade-Asep

Persembunyian Nanang Irawan itu diketahui tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Nanang ditangkap di Dusun Poris, RT 04 RW 09, Desa Kutamukti, Kutawaluya, Karawang, Rabu, 15 Januari 2025 pukul 10.45 WIB.
"(Ditangkap) Pada saat yang bersangkutan sembunyi di daerah Karawang," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi, Rabu, 15 Januari 2025.
Sementara itu, terduga pelaku pembunuhan yang merupakan tetangga Sandy ini diketahui bernama Nanang Gimbal.
"Iya (nama pelaku) Nanang," ucap Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy.

Diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap aktor sinetron Mak Lampir, Sandy Permana.

Baca juga: ABG Penumpang Jaklingko Nekat Lompat dari Angkot, Nyaris Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Mabuk

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Aktor Sinetron Sandy Permana, Berhasil Dicokok Polisi

Kabar penangkapan pelaku pembunuhan tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, Rabu, 15 Januari 2025.

"Iya (pelaku sudah ditangkap)," ujar Kompol Onkoseo Grandiarso Sukahar.

Pelaku pembunhan tersebut dicokok oleh tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Namun, belum diketahui identitas dan kronologi penangkapan terduga pelaku.

Kompol Onkoseo Grandiarso Sukahar hanya mengatakan pelaku saat ini sedang dibawa ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

"Sedang dibawa ke Polda," tutur dia.

Baca juga: Update Misteri Tewasnya Pensiunan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan, Hasil Visum Tidak Ditemukan Luka

Baca juga: Pengembang Perumahan, PT Hakim Bina Insani, Didugat Warga ke Pengadilan 

Tetangga sendiri

Diberitakan sebelumnya, warga Cibarusah Jaya mengungkap sosok terduga pelaku pembunuhan terhadap aktor sinetron, Sandy Permana (46).

Aktor laga sinetron Misteri Gunung Merapi 3 atau Mak Lampir itu jadi korban penusukan oleh tetangganya sendiri, di Perumahan TNI Polri, RT 05 RW 08, Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

Salah satu warga, Bambang Prayitno (56) menyebutkan, terduga pelaku bernama itu bernama Nanang Irawan alias Gimbal (45).

Terduga pelaku pernah tinggal berdampingan dan rumahnya bersebelahan dengan rumah korban.

"Itu rumahnya persis disamping rumah korban, tapi beberapa lama kemudian rumah tersebut dijual ke salah satu temannya. Tapi tinggal masih di komplek perumahan ini juga," kata Bambang Prayitno pada Selasa, 14 Januari 2025.

Dia menuturkan, terduga pelaku yang juga pernah bekerja sebagai kru film.

Sosok Nanang Irawan alias Gimbal dikenal warga setempat sebagai sosok yang baik, hanya saja pria berambut gondrong itu lebih pendiam.

"Kru juga, kru film, orangnya baik, cuman dia pendiam, pendiam aja memang begitu sifatnya," ucap Bambang Prayitno.

Bambang pun tak menyangka jikga pelaku bisa berbuat keji menghabisi nyawa korban dengan senjata tajam.

"Kaget juga saya, ada permasalahan apa, penyebabnya apa, itu masih tanda tanya saya," imbuhnya.

Baca juga: Sebelum Tewas di Marunda, Rekaman CCTV Tunjukkan Purnawiran Brigjen TNI Kendarai Mobil ke Dermaga

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Honda Prospect Motor Butuh 15 Operator Pengemudi Mobil

Syok lihat korban

Sandy Permana (46), pemain sinetron berjudul Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir tewas di rumah sakit usai ditusuk tetangganya di Perumahan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Minggu, 12 Januari 2025.

Istri korban, Ade Andriani mengaku terkejut atas kejadian tersebut.

Dia menceritakan, saat kejadian dirinya masih tidur di kamarnya.

Sebab, kejadian itu pukul 07.30 WIB dan Sandy Permana sudah biasa keluar pagi untuk memberi makan ternaknya.

Baca juga: Bongkar 11 Kasus Peredaran Narkoba, BNN Ungkap Keterlibatan Warga Binaan dan Petugas Rutan

Baca juga: Simak Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Selasa Ini Turun Rp 8.000 Per Gram jadi Segini

"Kalau kronologi awalnya ya, saya nggak tahu pasti ya. Karena kejadiannya itu pagi, saya masih tidur. Sekitar jam setengah delapan saya dibangunin. Saya disuruh siap-siap ke rumah sakit," katanya saat ditemui di kediamannya pada Senin, 13 Januari 2025.

Ade mengaku bingung saat diminta ke rumah sakit oleh tetangganya karena saat itu, tetangganya bilang bahwa suaminya sedang di rumah sakit karena jatuh.

Akhirnya, dirinya beranjak pergi untuk menuju ke rumah sakit. Akan tetapi, dia merasa curiga ketika melihat sepeda listrik suaminya itu penuh darah.

"Akhirnya saya mau pergi. Pas saya sampai di luar, saya lihat motor listrik suami saya penuh darah. Saya syok pas lihat, kenapa ini motornya penuh darah? ‘Nggak, nggak, nggak’ Ya udah, ayo buruan ke rumah sakit, kata tetangga saya itu," ungkapnya sambil menahan tangis.

Dia melanjutkan, sesampainya di rumah langsung melihat suaminya terbaring dan penuh darah.

Baca juga: Minta Pelaku Penusukan Sandy Permana Dihukum Berat, Ade Andriani: Nyawa Dibayar Nyawa

Baca juga: Sosok Sandy Permana, Aktor Sinetron Mak Lampir, di Mata Keluarga dan Tetangga

Ade sempat berkomunikasi dengan suaminya Sandy agar tetap kekuat.

"Sampai di rumah sakit, saya lihat suami saya sudah terbaring, sudah penuh darah. Tapi masih sadar, saya ajak ngobrol, dia respon," katanya.

"Saya bilang, ‘kuat ya? Demi anak-anak?’,‘Iya’ kata dia gitu," imbuh Ade lagi sambil mengusap air matanya.

Ade sempat bertanya kepada suaminya siapa yang telah membuatnya seperti ini.

Sandy sempat hendak menjawab, akan tetapi nafasnya sudah terbata-bata tidak bisa bicara.

Sampai akhirnya, Sandy Permana di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi.

Baca juga: Berambut Gimbal dan Bertato, Begini Sosok Pelaku Pembunuhan Aktor Laga Sandy Permana Hingga Tewas

Baca juga: Uang Berserakan dari Paket yang Dibawa Siswa SMP Korban Kecelakaan di Tambun, Ternyata Duit Palsu

Akan tetapi, saat perjalanan sang suami menghembuskan nafas terakhirnya di hadapannya yang ikut mengantarnya.

"Sampai rumah sakit Cileungsi itu udah dinyatakan udah nggak ada. Dibawa ke kamar jenazah," katanya.

Ade menerangkan, saat di kamar jenazah itu mendengar ada salah satu warga lagi dimintai keterangan oleh Kepolisian.

Kronologisnya ternyata suaminya itu pagi biasa memberikan pakan ayam di belakang area rumahnya dan ditusuk oleh tetangga dekat rumahnya.

Ade juga saat pulang ke rumah sempat melihat CCTV dan sang suami pukul 07.20 WIB masih berjalan arah pulang ke rumah.

Lalu, pergi lagi dan kejadian itu sekira pukul 07.30 WIB, Sandy ditusuk oleh pelaku.

Baca juga: Oknum Polisi di Sumsel Tendang Wajah Pengendara Motor Hingga Hidung Korban Berdarah

Baca juga: Legenda Timnas Indonesia Asal Bekasi Optimis Patrick Kluivert Mampu Bentuk Skuad Garuda Jadi Bagus

"Tapi infonya sih setelah ditusuk oleh pelaku itu. Dia dengan penuh darah. Itu dia masih bisa jalan cari pertolongan, minta tolong sama warga. Itu sambil dia minta pertolongan, itu dia sambil nyebut nama pelaku," katanya.

Ade sangat terpukul atas kejadian ini, berharap pelaku segera ditangkap oleh Kepolisian dan dijerat hukuman berat.

Dirinya menilai almarhum humble dan suka bersosialisasi dengan warga.

Bahkan, rumahnya menjadi tempat nongkrong warga maupun teman-temannya untuk makan ataupun berbagi cerita.

"Terus di sini juga dia kan baru buka usaha baso Mak Lampir, baru berjalan 2 minggu kesehariannya ya gitu," katanya.

Baca juga: Seorang Ibu dan Bocah 3 Tahun Tewas dalam Ledakan Keras di Rumah Seorang Polisi di Mojokerto

Baca juga: Viral! Diterjang Banjir Rob, Guru dan Siswa SDN di Karawang Tetap Apel dan Nyanyikan Indonesia Raya

Minta Dihukum Berat

Ade Andriani, istri Sandy Permana (46) meminta pelaku penusukan suaminya itu segera ditangkap dan dihukum berat.

Sebab, kata Ade, suaminya itu meninggal dengan tragis dalam kondisi penuh luka tusukan di bagian tubuhnya.

"Hukumannya ya saya maunya sih nyawa dibayar nyawa, karena dia udah ngerebut ayah dari anak-anak saya," kata Ade Andriani kepada awak media di kediamannya di Komplek Perumahan Cibarusah Kabupaten Bekasi pada Senin, 13 Januari 2025.

Ade Andriani menyebutkan, sosok terduga pelaku pembunuhan tersebut merupakan warga perumahan tempat tinggal korban juga, bahkan hanya berjarak beberapa rumah saja dari kediamannya.

Namun, usai kejadian keluarga pelaku sudah tidak ada di rumahnya.

"Tetangga, orangnya pelaku ini dia orangnya tertutup enggak berbaur sama warga," katanya.

Baca juga: Sudah Jadi Tersangka dan Diperiksa 3,5 Jam, Hasto Kristiyanto Belum juga Ditahan, Ini Penjelasan KPK

Baca juga: Damkar Kota Bekasi Evakuasi Iphone 13 Milik Pelajar SMP yang Terjatuh di Gorong-Gorong

Dia menyampaikan, ciri-ciri pelaku berambut gimbal dan penuh tato.

Pelaku tinggal bersama istri dan anaknya berlima selama 13 tahun di perumahan ini.

"Enggak (interaksi) karena kita dekat cuma sama istrinya. Kalau suaminya kan dia sama siapapun dia enggak mau dekat sepertinya," katanya.

Dia juga mengungkap latar belakang terduga pelaku, yakni kru dari sinetron yang dibintangi almarhum suaminya, yakni sinetron Mak Lampir dan Tukang Bubur Naik Haji.

"Satu kerjaan sama suami saya. Mungkin dulunya di Mak Lampir. Mungkin kalau gak salah sih dia di Kru Mak Lampir juga dulunya," katanya.

Sebelumya diberitakan, pemain sinetron drama kolosal, yakni Sandy Permana (46) tewas setelah diduga ditikam seseorang menggunakan senjata tajam di Perumahan TNI/Polri, Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

Aktor yang berperan sebagai Arya Soma dalam sinetron berjudul Misteri Gunung Merapi 3 itu diduga tewas karena kehabisan darah.

Baca juga: Cuma Gegara Muntah di Minimarket, Bocah Gelandangan di Tambun Dihabisi Nyawanya oleh Orang Tuanya

Baca juga: Ungkap Kasus Pembunuhan Aktor Sandy Permana, Polres Metro Bekasi Periksa Lima Saksi

Periksa lima saksi

Diberitakan sebelumnya, tersangka pelaku yang melakukan penusukan membabibuta terhadap aktor sinetron Mak Lampir, Sandy Permana, hingga kini belum juga tertangkap.
Polisi telah mengidentifikasi bahwa pelaku penusukan terhadap Sandy Permana merupakan tetangganya sendiri.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengatakan bahwa untuk mengungkap kasus pembunuhan itu, saat ini sudah lima saksi yang dimintai keterangan oleh penyidik.
Menurutnya, saksi-saksi yang diperiksa tersebut dimintai keterangannya untuk mengungkap fakta peristiwa yang terjadi.
“Sejauh ini masih kita dalami,” ucap Kombes Mustofa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 13 Januari 2025
Kombes Mustofa menuturkan bahwa dari hasil olah TKP baru diketahui satu pelaku yang menghabisi nyawa korban.

Baca juga: Usai Jalani Pemeriksaan 3,5 Jam di KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ogah Bicara, Kenapa?

Baca juga: Pemkab Bekasi Kaji Bentuk BUMD untuk Kelola BisKita Trans Wibawa Mukti

Namun, Kombes Mustofa belum dapat merinci identitas pelaku serta motif yang bersangkutan hingga menghilangkan nyawa korban.
“Nanti akan kita sampaikan secara detail,” imbuhnya.
Sebelumnya, aktor Sandy Permana ditemukan bersimbah darah sebelum akhirnya dinyatakan tewas di Rumah Sakit (RS).
Pengungkapan peristiwa disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin, 13 Januari 2025.
Kasus penusukan itu tepatnya terjadi pada hari Minggu, 12 Januari 2025 sekira pukul 07.00 WIB.
Lokasi ditemukan korban yakni di kawasan Perum Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
"Menuju danau menemui seseorang," kata Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Tidak diketahui korban bertemu dengan siapa, singkatnya korban ditusuk oleh orang yang ditemuinya.
Korban kemudian bertolak ke rumah temannya, LA dan sudah dalam kondisi berlumuran darah.
"Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Kasusnya kini ditangani Polsek Cibarusah. 
Jasad korban sudah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk keperluan divisum.
Dikenal Supel

Sebelumnya diberitakan, Sandy Permana (46), pemain sinetron berjudul Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir tewas ditusuk di Perumahan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Minggu, 12 Januari 2025.

Sandy Permana tewas dengan sejumlah luka tusukan senjata tajam cukup parah.

Atas kepergian itu, keluarga dan tetangga turut berduka dan menilai sosok Sandy Permana (46) merupakan sosok yang ramah dan mudah bergaul.

"Di mata keluarga adek ipar saya (korban) ini supel ya, bergaul terus orangnya sangat ramah semua orang disini pada tau dia (korban)," kata Kakak ipar korban, Amelia (41) di rumah duka di komplek perumahan TNI-Polri Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Senin, 13 Januari 2025.

Amelia menyebut, korban sudah 10 tahun tinggal di komplek perumahan tersebut sejak tahun 2013. Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai ketua RT 05 RW 08 pada periode 2013 hingga 2015.

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 13 Januari 2025 Ini

Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi Senin Ini 13 Januari 2024 di Kolam Renang PNR Desa Sukaraya

Korban selalu sigap menolong baik secara materi maupun tenaga.

"Jadi orang-orang itu sudah tau dia (korban), orangnya emang supel bangat suka menolong orang kalo ada kasus apa ditolong," ucap Amelia.

Selain itu, Korban juga pernah mengikuti kontestasi pada Pilkada 2024 - 2029 dan terdaftar sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Hanura, dapil I Kabupaten Bekasi.

"Kan saat itu dia sempet nyalon anggota dewan juga," kata Dia.

Amelia mengaku, shock dan tidak percaya akan kejadian yang menimpa adik iparnya itu. Saat ini keluarga korban dalam keadaan berkabung.

Baca juga: Akui Berpacaran Anggap Omara Esteghlal, Prilly Latuconsina: Dia Lelaki yang Supportif

Baca juga: Pelaku Penusukan Aktor Sinetron Mak Lampir, Sandy Permana, Diduga Warga Setempat, Kini Diburu Polisi

"Enggak pernah ada masalah setahu saya dengan siapapun. Orang baik, ramai dan suka menolong," katanya.

Sementara itu, salah satu rekan kerja korban saat bekerja di sebuah showroom sepeda motor, Erlina (32) mengatakan korban dikenal sebagai sosok yang perhatian terhadap teman kerja.

"Orangnya bae, bae banget orangnya, kita kenal kan memang dari tahun 2015 tuh kerja bareng udah gitukan kita anak buahnya itu kita tau gak pernah ada masalah sama siapa pun," kata Erlina.

Diketahui, Sandy Permana meninggalkan seorang istri, dan tiga orang anak yang masih berusia, 6, 4 dan 2 tahun.

Keluarga dan tetangga almarhum, berharap polisi dapat segera menangkap pelaku dan diminta hukum seberat-beratnya.

Baca juga: Jadwal SIM Keliling Karawang Senin 13 Januari 2025 Ini di Pospol Dawuan Hingga Pukul 14.00

Baca juga: Aktor Sinetron Mak Lampir, Sandy Permana Tewas Ditusuk saat Kendarai Sepeda Listrik, Kenali Pelaku

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, setelah pemeriksaan terhadap jasad korban ditemukan beberapa luka tusuk dari senjata tajam.

Seno mengatakan saat ini polisi tengah dilakukan penyelidikan lebih dalam dengan mengumpulkan barang bukti serta memeriksa sejumlah saksi yang ada di lokasi kejadian.

"Polres Metro Bekasi sudah melakukan olah TKP dan ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban," katanya.

Dia menambahkan, saat ini Reskrim Metro Bekasi sedang mendalami dan mencari pelaku.

Pihaknya juga sudah kantongi identitas pelaku. Karena korban dan pelaku saling mengenal dan merupakan warga setempat.

"Motif masih kita dalami tapi menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan terduga pelaku itu," katanya. (Wartakotalive.com/Ramadhan LQ; TribunBekasi.com/Muhammad Azzam; Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved